Irtama Minta Pejabat dan Pegawai Setjen DPR Isi Kuesioner Survey dengan Jujur
Dalam rangka melengkapi Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) secara online di lingkungan Sekretariat Jenderal DPR dan Badan Keahlian Dewan (BKD), Setjen DPR RI melakukan kuesioner survey tentang Kelembagaan Setjen dan BKD, Budaya Organisasi, dan Reformasi Birokrasi.Dalam sambutannya, di gedung DPR, Selasa (9/8), Inspektur Utama Setyanta Nugraha meminta agar para pejabat dan pegawai Setjen mengisi survey dengan jujur dan juga memahami survey itu.
“Kami berharap para pejabat dan pegawai dapat mengisi survey dengan jujur, dan juga memahami dari survey ini. Karena survey ini sudah disusun sedemikian rupa, sehingga kalau teman-teman mengisi dengan seadanya atau semaunya sendiri, maka hal itu akan ketahuan. Karena didalamnya juga mengandung pertanyaan atau pernyataan yang sifatnya menguji konsistensi dari jawaban,” ujar Setyanta Nugraha.
Ia juga mengatakan, kalau kuesioner survey diisi dengan pemahaman yang baik dan dengan kejujuran, maka akan mendapatkan hasil yang dapat ditindaklanjuti dengan treatment atau kebijakan-kebijakan yang sesuai.
“Kalau misalkan survey ini diibaratkan sebagai sebuah alat diagnostik, bila diagnostiknya benar maka obat yang diberikan juga akan tepat. Tetapi kalau diagnostiknya salah atau tidak benar, maka obatnya juga akan salah. Oleh karena itu, penting bagi teman-teman semua untuk secara serius mengisi survey ini, karena survey ini juga mencerminkan seluruh unit kerja dari eselon I, II, III dan jabatan fungsional tertentu,” tegasnya.
Menurutnya, tujuan dilakukan survey tersebut adalah untuk mengetahui sejumlah persepsi dari para pejabat dan pegawai dilingkungan Setjen dan BKD terhadap kapasitas organisasi yang telah mengalami restrukturisasi. Sehingga akan diketahui bagaimana pandangan dari para pejabat dan pegawai tersebut, apakah organisasinya sudah memenuhi ketentuan perundang-undangan dan sudah berdasarkan fungsi-fungsi yang tepat, serta sudah bisa menjalankan fungsi-fungsinya dengan efektif dan tidak terjadi tumpang tindih. (dep)/foto:arief/iw.